Koordinasi Antar-BUMN Penting untuk Bangun Sinergi
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana saat memimpin Kunker bersama sejumlah mitra kerjanya di Provinsi Sumatera Barat. Foto: Jaka/jk
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana menegaskan koordinasi antar-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya yang ada di Sumatera Barat penting guna membangun sinergi. Pernyataan tersebut dia sampaikan usai rapat dengan bersama mitra kerja dari Kementerian BUMN, Kemenprin, BKPM, dan beberapa BUMN, PT Semen Padang, PT Pelindo II, PT Bukit Asam, serta PT Hutama Karya.
“Oleh karena itu, perlu koordinasi yang baik antara Bukit Asam, Pelindo, Semen, dan Hutama Karya, agar berhasil dan berdaya guna. BUMN harus sinergi,” tandas Azam saat memimpin Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatera Barat, Kamis (2/5/2019).
Azam menekankan koordinasi antar-BMUM mutlak dibutuhkan, terlebih lagi saat ini antara PT Hutama Karya (HK) dengan PT Semen Padang tidak terlihat ada kerja sama yang baik. Dia menyarankan agar HK mengutamakan penggunaan Semen Padang dalam proyek yang dilakukannya, khususnya dalam pembangunan jalan tol.
“Pembangunan jalan tol yang dilakukan oleh Hutama Karya harus melakukan sinergi dengan Semen Padang. Terkait penggunaan semen, dalam penggunaan semen kita dorong agar mengutamakan Semen Padang,” papar Azam.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini mengungkapkan, saat ini Semen Padang mengekspor semennya ke luar karena serapan dalam negeri tidak bagus. Padahal ekspor semen ke luar bukanlah kebijakan yang menguntungkan secara ekonomi, dengen mempertimbangkan banyak hal.
Dia mengatakan Semen Padang tidak perlu mengekspor semen, karena sebaiknya semen digunakan di sekitar kawasan. Produksi semen diprioritaskan untuk kebutuhan domestik, bukan untuk ekspor. Ekspor hanya untuk pilihan terakhir.
“Jadi, penggunaan Semen Padang di kawasan tidak tinggi sehingga terpaksa harus diekspor. Diekspor itu tidak menguntungkan dari segi harga. Lebih bagus harga dalam negeri, itu yang kita dorong dari Hutama Karya agar semaksimal mungkin menggunakan produk-produk Badan Usaha Milik Negara,” jelas Azam. (eko/mh)